"Cinta adalah Bunga-bunga diangkasa ..."

Cinta adalah Bunga-bunga diangkasa

Aku baru saja menginjak usia 17 tahun, usia yang dianggap orang sangat fenomental. Puncak sebagai gadis remaja menuju dewasa. Perjalananku banyak sekali hal-hal indah, rasanya semua masalah hanyalah angin biasa. Mengenal jadi anak baik ataupun jadi anak nakal. Semuanya ada positif ada negatifnya. Hmmm…. Aku mencoba untuk selalu bersyukur dan jalani dengan apa adanya. Yach…maklumlah aku memang suka sekali mencoba hal-hal baru. Dari SD sampai kini masih kelas 11 SMA, aku masih tetap sama cuek anaknya. Aku enggak suka kalah dengan orang lain, yang pasti aku ingin selalu tampil rame, hebat dan enggak lemah. Aku juga mudah bergaul, jadi temen aku banyak, tapi sayang aku enggak bisa maen setiap aku ingin. Orangtua terlalu over protektif, hingga waktuku banyak habis di rumah. Parahnya aku nakal, jadinya karena bosan aku suka pura-pura kerja kelompok untuk bisa maen. Aku bahagia, orangtuaku selalu memujiku, bahwa aku anak yang pintar dan apa yang aku lakukan itu baik, hah…..tapi itu sesaat sih kalau didepan orang. Kalau di rumah, udah deh cerewetnya minta ampun. Hampir tiap hari mamaku tercinta ceramah mulu, sampai telinga ini cape. Apa mama tahu? Kalau mama seperti itu terus, bukan buat aku jadi baik. Tapi gila…pahami aku Ma, aku hanya ingin mama bisa ngerti,aku tahu mama ingin bisa jadi kayak sahabat tapi kalau kerjaannya aku harus ngikuti omelan mama terus aku malah berontak. Aku sayang Mama, Tapi jangan donk ngomel terus……yach gitulah rintihanku di rumah.
                Kegiatanku selain sekolah, aku juga ikut ibadah remaja tiap sore lalu bantu Mama. Aku punya dua adik cewek semua, nakal-nakal juga suka nglawan. Tapi sudahlah namanya juga anak kecil. Walau suka digangguin tapi mereka juga yang buat aku bisa happy fun di rumah. Bersama keluarga bagaimanapun kondisinya memang tetap menyenangkan. Tapi semua berubah saat datang kakak sepupuku, dia cewek juga dan sudah kuliah. Rasanya ada bagianku yang diambil olehnya. Dia selalu mendapatkan posisi yang lebih enak dariku. Aku jadi sebel, bila dia Cuma kerjaannya ngurus dirinya sendiri alias enggak mau bantu-bantu kerjaan rumah. Sedangkan Papa suka nyuruh-nyuruh ini itu ke aku. Huft…..kenapa sih dia enggak dikasih bagian, pada akhirnya aku protes dan barulah itu orang ditegur. Aku memang dulu pernah dekat dengannya, tapi sekarang tidak akan lagi. Dia udah merebut temanku padahal aku juga yang ngenalin. Tapi apa aku malah yang jadi orang asing diantara mereka. Ya sih, Julian ini cowok ganteng. Aku kenal dia dari temenku juga, kami kenal dan akrab gitu. Aku sering maen ke rumahnya, aku juga kenal orangtuanya. Julian memang anak baik dan supel tapi usianya jauh diatasku sekitar 5 tahunanlah. Dulu saat belum kenal dengan mbak Viona, kami akrab dah kayak perangko kemana-mana jalan bareng sampai orang-orang ngira kami itu pacaran. Tapi semua hancur gara-gara mbak Viona. Soalnya Julian menjadi lebih akrab dengan mbak Viona daripada aku. Aku sakit hati, iya sih aku memang sempet naksir itu cowok, ganteng banget…tapi semua udah sirna aku malas bila melihat mereka yang semakin dekat saja. Dari sering keluar bareng, jogging, kalau maen ke rumah saja sudah bukan lagi cari aku. Tapi mbak Viona, apa-apa mbak Viona. Hah….rasanya aku Cuma dijadiin patung yang enggak bisa ngomong, aku sebel tiap Julian datang ke rumah. Sikapnya sok care itu terasa pura-pura saja.  Ya sudah, selamat tinggal Julian! Aku pasti juga bisa dapat yang lebih baik dari kamu.
                Aku memang tipe cewek yang mudah jatuh cinta, aku juga agresif. Pernah lho sekali nembak cowok tapi sayang ditolak…hik…hikz….tapi aku enggak kapok buat suka sama cowok. Semua aku jalani dengan enjoy. Aku merasa diriku ini cantik jadi so what gitu lhoh. Tapi kenapa ya, selama ini aku belum merasakan cinta yang sesungguhnya? Aku juga belum pernah pacaran. Kerjaanku Cuma naksir-naksir cowok dan enggak kesampean. Apa ada yang salah ya denganku? Kesal juga sih rasanya, menjadi jomblo terus tidak ada perkembangan. Kadang ngeliat Vika yang tiap putus terus langsung dapat gantinya, aku jadi iri kurang apa sih aku?...
                Berpikir masalah cowok sering membuat aku pusing, jadi aku malah suka maen-maen saja. Yach… karena ingin coba-coba inilah yang membuatku agak kacau. Karena awalnya dari permainan gangguin Tyo, aku jadi dikejar-kejar. Busyet …ini cowok yang dulu aku ngefans jadi jatuh beneran ma aku. Dia selalu memberi pengertian yang lama-lama membuat aku ilfeel. Hampir tiap hari ponselku isinya Cuma rayuannya. Hingga pada suatu hari dia mengajakku ngedate. Waduch….tapi seneng juga sih ngeliat dia gentle berani datang ke rumah dan mengijinkan aku dari orangtuaku. Iya sih, sebenarnya oraangtuaku juga udah kenal karena dia anak dari teman Papa. Malam itu aku dan dia jalan bareng ke Mall. Dia beli baju dan aku yang suruh milih. Terus kami becanda dan berakhir makan malam. Cukup mengesankan sih, dia berani pegang tanganku. Aku seneng jalan sama cowok yang aku anggap ganteng ini, tapi kenapa aku malah merasa takut ya?.
                Selang beberapa waktu aku jadi menghindar darinya karena aku menjadi enggak nyaman padanya dan orangtuaku memang tidak setuju aku jalan dengannya. Tyo sudah tidak temui aku lagi, setiap tanpa sengaja kita bertemu, dia mengamati tanpa berkedip sedikit pun, yang membuat aku tidak berani memberikan muka. Aku hanya menunduk dan berusaha menghindar.
                Jauh dari Tyo aku kembali menjalani semuanya tanpa laki-laki dulu. Sekolah dan sekolah serta bermain dengan teman-teman tanpa ada jalinan khusus.  Hingga pada akhirnya sebuah cinta benar-benar datang dalam hidupku. Menatapnya terasa ingin pinsan, dia berbeda dengan cowok-cowok tampan yang aku temui selama ini. Dia dekat padaku sebagai sahabat sejati yang baik dan dewasa. Setiap kali bertemu dengannya dan ngobrol sekalipun dia tidak merayuku, tapi malahan memberikan cerita-cerita lucu yang selalu buat aku ketawa. Dia memang special, baru kali ini aku kenal cowok seperti ini. Sejak awal kenal dia, aku memang sudah punya feeling. Tapi tampaknya tidak untuk dia terhadapku. Semakin hari kami memang dekat tapi hanya satu yang dia ucapakan adalah “ persahabatan dalam susah senang, jadi kalau kamu butuh aku bilang yach…” aku pun hanya bisa tersenyum, tapi entah kenapa terjadilah perubahan dalam hatiku. Bila biasanya aku sedih, tapi ini enggak. Dalam pikiranku asal melihat dia tersenyum  dan nyaman dengan semua keadaan yang dia pilih ini aku akan merasakan bahagia juga. Persahabatan kita dekat sekali, berbeda dengan dulu saat dengan Julian. Aku sering merasa kesal dengan sikapnya padaku, tapi bersama Daniel aku merasakan kenyaman yang semua sikapnya bisa aku terima dengan bijaksana. Di depannya aku terasa sangat berharga, berbeda dari cowok-cowok sebelumnya yang selalu membuatku rendah bisa dimanfaatkan. Tapi sayang aku tidak bisa berharap lebih karena aku jauh dari cewek impiannya. Tapi kenapa ya aku selalu cemburu tiap Daniel bersama cewek lain? Rasanya hancur banget.  Kenapa sih Daniel selalu nanggapi setiap cewek yang deketi dia lewat sms? Dia juga mau-mau ja tiap di mintai pertolongan cewek-cewek buat ngantar belanjalah, buat ngantar pulanglah. Aku jadi bingung dengan gaya dia ini, apa dia memang baik atau memang naksir itu cewek. Hah…yang pasti hatiku panas banget, kayak masuk kedalam api. Walau gitu Daniel memang tidak mengesampingkan aku sih, dia cerita semua sama aku. Aku seneng dia percaya sama aku. Walau sampai kini dia belum cerita apakah sudah ada cewek yang nyantol di hatinya.
                Hari-hariku semakin membuatku tidak mengerti. Memahami isi hati yang semakin tidak menentu. Melihat Daniel sebagai sahabat tapi kami sangat dekat dan rasanya tak ingin kehilangan dia. Aku merasa selalu butuh dia seperti burung yang tak ingin kehilangan sangkarnya. Setiap melihat dia tersenyum, hati deg-degkan. Dia rasanya makin dekat, aku takut dia akan jatuh hati ke cewek lain dan tinggalkan aku. Kenapa aku sering pesimis ya…? Apa salah ya seorang cewek jatuh hati terlebih dulu pada cowok?.  Aku sering menangis bila Daniel sudah cerita masalah cewek-cewek yang sedang ada respon padanya. Aku menahan emosi dan mencoba untuk membiarkan dia cerita panjang lebar. Aku melihat ekspresinya sangat bahagia. Hingga buat aku tak sanggup menyela karena terkadang hatiku tidak bisa lagi menumpuk rasa cemburuku. Pada akhirnya aku ijin ke toilet dan menangis.
                Memikirkan Daniel membuatku sering merenung bila dirumah. Tidak biasanya masalah cinta buat aku  kacau kayak gini. Biasanya aku mudah lupa dan bisa mengalihkan hati. Tapi kenapa untuk Daniel tidak bisa? Hingga pada akhirnya aku ditegur Mama, tapi aku diam saja dan menghindar dengan jawaban tidak ada apa-apa. Tapi aku tahu Mama pasti merasakan perubahanku yang menjadi pendiam. Aku juga tidak bisa cerita karena aku sendiri juga bingung harus cerita sepeti apa. Aku tahu orangtuaku belum ijinkan aku untuk pacaran, mereka sealu berharap aku hanya serius untuk sekolah dulu. Tapi apa daya bila hati ini sudah melangkah terlebih dahulu. Cinta datang tanpa dipaksa, diatur atau pun direncanakan. Semua ada dengan begitu saja sampai pada akhirnya seperti yang aku rasakan ini. Tak ingin jauh apalagi kehilangan. Dihadapan Daniel aku memang selalu berpura-pura untuk menutupi perasaan hatiku. Sampai-sampai sahabat dekatku cewek yang paling dekat saja tidak aku kasih tahu. Walau terkadang Vika menanyai aku. Tapi aku tak ingin menjawab dan selalu berusaha membuat dia tak akan pernah tanyakan itu padaku.
                Hati yang sudah mencintai, dalam siratan sekumpulan rasa sayang yang sangat dalam. Menumbuhkan rasa berbeda dengan setiap rasa yang pernah ada didalam hati. Cinta bermekar seperti taman bunga. Cinta hanya ingin mengalir seperti sungai, cinta tak ingin dibuai karena cinta hanyalah sebuah harapan kebahagian. Cinta mengubahku menjadi seorang gadis yang bener-bener bukan aku yang dulu. Aku emosian dan pemarah menjadi suka mengalah. Cinta tak sekedar ucapan dan sikap. Cinta mengandalkan jiwa yang tulus. Bukti bukanlah segalanya dari perbuatan ataupun kata. Karena semua masih saja bisa dijadikan kepura-puraan untuk suatu tujuan untuk mendapatkan balas. Cinta berakarkan sebuah sisipan airmata rela berkorban. Cinta sungguh dasyat,sanggup untuk bertahan dalam keadaan apapun walaupun seseorang yang menjadi harapan sudah pergi. Karena cinta bukan paksaan dan bukan hanya istilah rasa suka dan memiliki. Menyayangi cinta walau sudah tidak dibalas, akan tetap hadir dalam suatu kebahagian disaat bisa selalu membuat seseorang itu tersenyum. Walau siapa sangka, bila hati ini ingin seseorang itu selalu ada disampingku.
Selanjutnya  Cinta adalah bunga-bunga diangkasa yang akan selalu membawaku terbang tinggi bagai rajawali. Menjadi bunga yang selalu mengharumkan setiap langkahku. Serta memberikan warna setiap mataku melihat. Dialah cinta, dialah bungaku. Karena ini tak akan ada cinta yang seindah ini.
                Tapi aku terkadang sangat tidak tahan dengan perasaanku. Rasanya ingin sekali aku ungkapkan. Tapi aku takut aku malah kehilangan dia untuk selamanya. Mungkin takdir adalah menunggu. Tapi siapa yang harus disalahkan bila pada akhirnya cinta ini hanya bisa dibawa mati. Hanya sebuah impian dan tak akan pernah terungkap untuk selamanya. Aku sering merasakan kesakitan ini. Bagaimana bila semua hanyalah sebuah harapan kelabu? .Setiap putaran waktu aku menanti akan datangnya dia dengan setangkai mawar dan berucap cinta padaku. Melewati waktu bersama dengan suasana romantis. Tapi semua terasa mimpi di siang bolong. Bila ada waktu buat ngobrol pasti semuanya sama saja, tak ada sebuah kata yang menyinggung perasaannya padaku. Apakah aku Cuma mimpi bisa selalu bisa ada disamping dia untuk lebih dari sahabat biasa?. Waktuku untuk menanti sudah semakin lama, tapi tidak ada sedikit pun kepastian. Aku juga hanya bisa diam, aku takut. Daniel….apakah hatimu ada namaku?. Jujur aku berharap kita tidak Cuma menjadi sahabat, tetapi bisa memberikan cinta ini untukmu.
                Sepulang sekolah aku melihat Daniel sedang ngobrol dengan Vey, tiba-tiba hatiku enggak enak. Aku lewat disamping mereka, aku sakit boro-boro nyapa melihat aku aja enggak. Hingga aku makin jauh Daniel tak terdengar suaranya untukku. Tuhan apa memang aku hanya memiliki harapan kosong?. Dan akhirnya baru saja samapi rumah Daniel ngirim sms untuku, untuk minta maaf tadi diem saja karena memang sedang ngobrol penting dengan Vey. Terus dia juga bilang kalau si Vey ternyata mantannya, dia tadi jelasin salah paham antara dia dengan pacar Vey yang sekarang. Udara segar pun langsung terasa bisa aku hirup lagi. Lalu aku bisa istirahat dengan tenang, dan selang 5 jam kemudian aku benar-benar kaget baca sms terakhir Daniel yang baru aku baca karena tadi ketiduran. “ Cevi sayang ug diem aja sih?...”. Tiba-tiba hatiku gemetar dan merinding dan enggak percaya membaca kata-kata sayang di sms itu. Aku terus membalas maksud kata sayang apaan. Daniel menjawab,” iya aku sayang kamu, mau enggak jadi cewek aku?”. Tuhan mimpi apa aku barusan, kenapa bangun-bangun dapat kata-kata kayak gini. Sebenarnya Daniel lagi nglindur apa aku yang masih mimpi. Aku tepuk pipi dan sakit banget. Ternyata itu benar, Daniel nembak aku. Aku pun nanya-nanya banyak soal maksud dia minta aku jadi ceweknya. Dan dia menyakinkan aku kalau dia sebenarnya memang sudah mendam rasa itu sejak pertama kai ketemu. Cuma enggak berani buat jujur. Tapi kenapa aku merasakan keanehan ya? Aku yang selama ini berharap menjadi ragu, aku pun meminta waktu untuk menjawabnya.
                Perasaanku menjadi bingung banget. Dia nembak aku , kayak enggak percaya. Saat ketemu di sekolah aku juga jadi ngindar gitu. Aku aneh ya, aku kug malah enggak berani ngeliat dia. Hingga pada waktu pulang sekolah, dia menghadang jalanku. Dia nanya sikapku kug berubah, apa gara-gara dia nembak. Aku hanya diam, dan dia menunggu jawabku sampai sekolah sepi tidak ada orang. “ hah ya sudahlah, aku enggak terlalu berharap kug, mau kamu terima apa enggak. Aku hanya tak ingin ini menjadi beban aku atau pun kamu”. Dia langsung jalan pergi. Aku berteriak memanggilnya. “ Jadi kamu enggak berharap bisa jadi cowoku, terus kenapa kamu nembak aku?”. Lalu Daniel memberi penjelasan dia hanya tak ingin itu menjadi beban yang berat, dia akan terima semua keputusan aku. Akhirnya sebelum dia melanjutkan langkahnya semakin jauh aku teriak kalau aku sayang sama dia, Daniel langsung berbalik badan dan lari memeluku. Tuhan rasanya benar-benar seperti mimpi, aku merasakan jiwaku penuh dengan ketenangan. Terbang bersama bunga-bunga indah warna-warni di angkasa. Daniel percayalah bungamu akan aku jaga selamanya.

Pesan : ungkapkan cintamu sebelum terlambat 

0 komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.

TOP or Populer

Followers